Sayap Revolusi

April 21, 2010

Pengkaderan oh pengkaderan

Filed under: Umum — sayaprevolusi @ 2:58 pm

Pengkaderan Oh pengkaderan… nama mu di kenang nama mu ku kenang sampai meriang-meriang. Ga tenang-tenang. Ya.. kembali lagi ke episode fisika selanjutnya yang kali ini membahas sedkit tentang pengkaderan. Mungkin akhir-akhir ini mendengar nama pengkaderan merupakan sosok kata yang agak membuat bulu kuduk naik naik ke puncak gunung. Padahal jauh sebelum masehi menduduki ITS.. nama pengkaderan sendiri layanya masih tabu di telinga penulis…. Wooooww…. Justru kata –kata OSPEK, MOS, PLONCO yang jadi bumbu – bumbu khusus membuat bulu kuduk naik naik ke puncak gunung tadi .

Wah … apa kabar ITS ya????qo bisa gitu … hehe.. padahal desas desus kasak kusuknya ITS punya SK Rektor ITS No. 1307.1/KO3/KM/2001 tentang Kegiatan Perkenalan/Pembinaan/Kaderisasi Mahasiswa Baru ITS. Qo masih dilaksanakan ya??? Wah… wah… ada apa ini??

Jangan…. Jangan… eits .. lihat dulu lah..faktanya

Jika di pandang dari sudut pandang HMJ tentang pengakderan, pengakaderan adalah agenda inti dan wajib himpunan, karena pengkaderan ini bertujuan untuk mencetak dan membina calon – calon penerus anggota himpunan kedepannya, sehingga para mahasiswa baru siap secara mental maupun skill untuk menjadi anggota himpunan kedepannya. Pengkaderan bukanlah ajang pemeloncoan, karena apabila dilihat untuk manfaat jangka panjangnya, pengkaderan memiliki banyak manfaat yang positif bagi mahasiswa baru, karena di dalam pengkaderan dilatih untuk menjalin kerjasama dan hubungan yang bai, selain itu pengkaderan juga melatih mahasiswa baru untuk tidak memiliki sifat apatis atau tidak peduli, sehingga proses pengkaderan ini dapat membantu mahasiswa baru di dunia kerja dan sebagai generasi penerus bangsa “karena sesungguhnya kerusakan yang ada pada bangsa indonesia adalah karena masyarakat Indonesia cenderung apatis terhadap segala sesuatu yg terjadi di Indonesia”( Marty Natalegawa juru bicara departemen luar negeri.)

Untuk mewujudkan pengkaderan sesuai tujuan di atas maka dbutuhkan suatu konsep baru yaitu dengan mekanisme kontrol yang jelas serta adanya proses kebertanggungjawaban dari elemen mahasiswa. Dalam hal ini pengkaderan dengan sistem kekerasan kini tidak perlu lagi diterapkan karena justru dengan sistem kekerasan penumbuhan hakikat manusia dalam diri MABA tidak berjalan sebagaimana mestinya. Yang selama ini terjadi MABA dilakukan secara represif dan diperlakukan bak binatang terlebih dahulu kemudian dari perlakuan tersebut MABA baru menyadari arti penting dari hakikat manusia. Sistem pengkaderan seperti itu memang sudah harus ditinggalkan, tetapi pada kenyataannya kultur tersebut sudah mendarah daging di ITS.

Bagaimanapun juga keluarnya SK Rektor ini menjadi pelajaran bagi semua elemen mahasiswa ITS khususnya BEM ITS untuk introspeksi. Artinya keberadaan SK Rektor tersebut menjadi cambukan bagi untuk tetap mempertahankan pengkaderan tetapi juga perlu memikirkan konsep baru pengkaderan yang tepat sasaran. Tetapi masalahnya apakah mahasiswa ITS (baca: mahasiswa lama) mau pembaharuan tersebut? Sebab mahasiswa ITS sekarang ini sulit menerima perubahan mengingat budaya kekerasan di pengkaderan sampai tahun lalu pun masih kita lihat. Untuk itulah BEM ITS sebagai lembaga kemahasiswaan di ITS berfungsi sebagai kontroler dan penanggung jawab dari pelaksanaan pengkaderan tahun ini dan dimasa yang akan datang. Selain itu BEM ITS juga mengajak HMJ-HMJ di ITS untuk memikirkan konsep yang tepat untuk pengkaderan selanjutnya.

Hayo….. semangat pengkaderan jadi warga atau boikoters itu adalah pilihan dan tidak dapat di paksakan. Karena kita adalah manusia punya ota dan pemikiran yang tidak seenaknya di giring pada suatu idealism yang bertentangan dengan diri masing –masing… apalagi itu yang sudah menyangkut ideology islam…

Leave a Comment »

No comments yet.

RSS feed for comments on this post. TrackBack URI

Leave a comment

Create a free website or blog at WordPress.com.